JAKARTA – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) di bawah kepemimpinan Komjen Pol. Suyudi Ario Seto bergerak cepat. Hanya dalam 18 hari sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto, BNN berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkoba di berbagai wilayah strategis.
Sebanyak 53 tersangka diamankan, termasuk dua warga negara asing (WNA). Total barang bukti yang disita mencapai 503,7 kilogram narkotika berbagai jenis, mulai dari sabu, ganja, ekstasi, hingga kokain.
Tak hanya itu, BNN juga membongkar laboratorium rumahan pembuat sabu, menyita vape mengandung narkotika, serta mengungkap kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) jaringan Sutarnedi di Palembang dengan aset senilai Rp52,78 miliar.
Kepala BNN menegaskan, operasi ini telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa dan mencegah potensi kerugian negara sebesar Rp130 miliar.
“BNN akan selalu tegas terhadap sindikat, humanis kepada korban, dan transparan kepada publik. Perang melawan narkoba adalah perjuangan kolektif,” tegas Suyudi.
Selain aspek penindakan, BNN juga memperkuat program rehabilitasi bagi penyalahguna dan mendorong Desa Bersinar (Bersih Narkoba) sebagai benteng pencegahan di tingkat akar rumput.
BNN turut memusnahkan barang bukti dari berbagai daerah, antara lain 48,7 kg sabu, 387,6 kg ganja, 2.086 butir ekstasi, 1,3 kg kokain, serta bahan kimia prekursor narkotika.(tim13)
