DENPASAR – Dalam rangka memperingati World Autism Awareness Day, caRE & reACH bersama Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) Chapter Bali, Sanggar Musik Inklusi Waktra, Pinnacle Alfa, Jungle Play, dan Rocket RSCC menggelar acara “Light It Up Blue” di Pantai Sanur, Sabtu (5/4/2025).
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang autisme, tetapi juga memberikan edukasi yang tepat bagi orang tua dan keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Novelia Ngaripin, Ketua caRE & reACH, menyatakan bahwa masih banyak orang tua yang merasa malu atau tidak tahu cara menangani anak berkebutuhan khusus.

“Kami sering menemukan kasus di mana anak dianggap ‘kerasukan’ atau dibiarkan tanpa penanganan. Padahal, dengan terapi dan pendidikan yang tepat, mereka bisa mandiri bahkan berprestasi,” jelas Novelia.
Ia mengajak orang tua untuk menerima kondisi anak, mencari informasi dan terapi yang tepat, serta bergabung dengan komunitas sebagai sistem dukungan dari sesama orang tua.
“Kami percaya, dengan semangat kolaborasi, anak-anak ini bisa tumbuh percaya diri dan meraih prestasi seperti anak-anak pada umumnya,” tuturnya.

Jentina Pakpahan, Ketua Forkesi Bali, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh R. Wahyu Panca Wati (Wakil Ketua Forkesi Bali), menekankan bahwa dukungan keluarga dan lingkungan merupakan kunci utama dalam perkembangan anak berkebutuhan khusus.
“Kami ingin mengajak seluruh orang tua untuk tidak menutup diri. Anak-anak istimewa ini bisa berkembang dengan baik jika diberikan pendampingan yang tepat, mulai dari terapi, pendidikan, hingga penerimaan dari lingkungan sekitar,” ujar Jentina.

Forkesi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara orang tua, sekolah, terapis, dan komunitas untuk menciptakan ekosistem yang mendukung.
“Jangan biarkan stigma menghalangi potensi mereka. Dengan kerja sama, kita bisa membuka lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk berprestasi,” tambahnya.
Sanggar Musik Inklusi Waktra, yang turut memeriahkan acara, menunjukkan bahwa musik bisa menjadi media terapi efektif bagi anak autis.

“Lewat musik, mereka belajar mengungkapkan emosi, berkomunikasi, dan bekerja sama dalam tim. Ini membuktikan bahwa setiap anak memiliki cara unik untuk berkembang,” ujar R. Wahyu Panca Wati, pendiri Waktra.
Kegiatan fun walk, beach cleaning, dan piknik bersama dirancang untuk melatih interaksi sosial sekaligus menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus bisa berkontribusi positif di masyarakat.
“Harapan kami, ke depannya sekolah dan instansi pemerintah lebih terbuka terhadap program inklusi, orang tua semakin aktif mencari pengetahuan tentang penanganan anak berkebutuhan khusus, serta masyarakat berhenti memberi stigma dan mulai melihat potensi unik setiap anak,” ujar Wahyu.

Dona Kusuma, Koordinator Rocket RSCC, menyatakan dukungannya terhadap acara ini.
“Kegiatan fun walk dan beach cleaning ini sangat bagus. Kami dari Rocket RSCC sangat mendukung caRE & reACH Special Need Ministry Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi kami,” ujar Dona.

Sementara itu, Lucas Darmadi, pendiri Jungle Play Bali, mengajak semua pihak untuk terus mendukung keluarga anak-anak spesial di Bali.
“Kami mengajak semua pihak untuk terus membuka tangan dan berbagi kasih kepada keluarga anak anak special yang ada di Bali. Mari kita ciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah,” ajaknya.
Acara “Light It Up Blue” ditutup dengan ramah tamah dan penampilan spesial dari anak-anak Sanggar Musik Waktra, membuktikan bahwa dengan dukungan tepat, mereka juga bisa bersinar. (Tim-08)