Close Menu
    What's Hot

    Semarak Tukad Festival ‘I Love The River’ Akan Dimeriahkan Bupati Badung

    5 August 2025

    Program Sukses UMKM Baru Shopee Bantu Ibu-Ibu Rumah Tangga Jadi Bos Usaha Sendiri!

    5 August 2025

    Generasi Muda Perempuan dan Semangat “Black Kobra”, Menjaga Api Tradisi Gamelan Bali di Tengah Keterbatasan

    4 August 2025

    Sinergi Dua Pulau, Bali dan Maluku Utara Sepakat Perkuat Kerja Sama Pembangunan

    4 August 2025
    Facebook Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    cakranews8.com
    • Beranda
    • Berita
    • Artikel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Pariwisata
    cakranews8.com
    Home»Berita»Gamelan Tanpa Batas, Festival Mi-Reng 2025 – Pertemuan Tradisi & Teknologi
    Berita

    Gamelan Tanpa Batas, Festival Mi-Reng 2025 – Pertemuan Tradisi & Teknologi

    By ebravenanda2 August 20254 Mins Read
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    GIANYAR – Festival Mi-Reng: New Music for Gamelan resmi dimulai pada Sabtu, (02/08/2025) petang hari di Gedung Unit 1 Kompas Gramedia, Ketewel, diawali dengan sebuah persembahan khusus bertajuk Tribute to I Gusti Putu Made Geria (1906–1983), seorang maestro gamelan Bali modern yang pengaruhnya masih dirasakan hingga kini, baik di ranah praktik maupun akademik.

    Acara pembuka ini merupakan bagian dari Ritus Cipta Mi-Reng, menghadirkan pertunjukan karya-karya gamelan terkini selama lima hari (2–6 Agustus 2025). Tampil sebagai pentas pembuka, Sekaa Gamelan Linggar Prakerti dari Kaliungu Kaja, Denpasar, membawakan tiga karya yang merentang dari masa ke masa. Selain menghadirkan karya Sang Maestro yang berjudul “Sekar Genotan”, dialunkan juga “Hibrida Sekar Ginotan”, karya komposer Wayan Gde Yudane, berikut “Etude” buah cipta Made Adi Sedana.
    Kurator Wayan Gde Yudane menyebut, “Pemikiran Geria adalah landasan penting dalam memahami gamelan bukan hanya sebagai praktik seni, tapi sebagai sistem pengetahuan dan spiritualitas. Karya saya, Hibrida Sekar Ginotan, adalah percakapan lintas waktu dengan beliau.”

    Mi-Reng berasal dari kosakata Bali dan Jawa yang berarti “mendengar dengan saksama”—menjadi semacam kredo yang menandai pendekatan festival ini. Dalam konteksnya sebagai festival musik, Mi-Reng bukan sekadar mengajak pendengar untuk menikmati bunyi, tetapi untuk menyimak ulang gamelan sebagai medan penciptaan, sistem terbuka, dan sumber daya artistik yang bergema lintas masa.

    Dari Lokacipta ke Lokawacana

    Festival ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak awal 2025. Dimulai dengan Lokacipta (April 2025)—sebuah masterclass intensif selama lima sesi di Gedung Kompas Gramedia Ketewel—yang mempertemukan 20 peserta dari bidang musik, tari, teater, sastra, dan seni rupa. Mereka mengeksplorasi pelarasan mikrotonal, teknik rekaman lapangan, alih-media, hingga struktur komposisi gamelan hibrida. Di sinilah ragam metode dan semangat baru bersemi, yang kemudian diwujudkan dalam karya-karya panggung Mi-Reng.

    Artikel lain  BTID Tak Ada Konflik, Warga Serangan Justru Alami Perubahan Positif

    Berikutnya, Sarasehan Mi-Reng digelar selama dua hari di Museum Wiswakarma, Batubulan (Mei 2025). Forum ini menghadirkan pemikir lintas bidang, seperti Christopher J. Miller (Cornell University), Gema Swaratyagita, Prof. Dr. I Made Bandem, MA, Putu Arya Deva Suryanegara, Zachary Hejny, dan Wayan Sudirana, yang berbicara tentang “Mi-Reng” bukan hanya sebagai sebuah terminologi, tetapi paradigma penciptaan.

    Mereka mengulas gamelan dalam konteks ekologi suara, kelindan tubuh dan teknologi, hingga jejaring global dari sudut pandang interdisipliner. Etnomusikolog Cornell University, Christopher J. Miller, menyebut bahwa pendekatan Mi-Reng dapat dibaca sebagai bentuk “pemikiran gamelan baru” yang tidak terjebak pada dikotomi antara tradisi dan kontemporer.

    Menurut kurator Mi-Reng Warih Wisatsana, “New Music for Gamelan bukan soal menyikapi tradisi secara kreatif, melainkan memperluas semestanya—melalui pelarasan, orkestrasi, atau perangkat yang terbuka bagi kebaruan. Dari sinilah Mi-Reng tumbuh sebagai ruang yang bukan hanya musikal, tapi juga filosofis.”
    Sementara Prof. I Made Bandem menelusuri sejarah panjang eksperimentasi gamelan sejak era kolonial, menggarisbawahi bahwa inovasi telah menjadi bagian inheren dari tradisi Bali. Seniman seperti Gema Swaratyagita memperkenalkan pendekatan “Tubuka” (tubuh–bunyi–kata), yang menempatkan gamelan dalam pertemuan tubuh dan bahasa. Pemaparan dari Zachary Hejny, Wayan Sudirana, dan Putu Arya Deva memperkaya perspektif dengan membahas lingkungan suara, gamelan dan kota, serta jaringan global gamelan sebagai ruang kolaborasi dan penciptaan. “Keberlanjutan gamelan bukan tergantung bentuknya, melainkan keberanian untuk terus mendengar dan mencipta dari akar yang hidup, “ ujar Yudane menutup sarasehan.

    Jejak Panjang dan Capaian Eksperimen Estetik-Stilistik

    Pada Concert Series Mi-Reng 2025 akan tampil 11 ensemble terpilih, antara lain CIRAT, Gamelan Nata Swara, Gamelan Salukat, Gamelan Yuganada, [Ha] N.N, KADAPAT, LAS Ensemble, Linggar Prakerti, Palwaswari, Roras Ensemble, dan Sekaa Black Kobra.

    Artikel lain  Ketua Dewan Pers Terancam Quattrick Dijabat Eks Pejabat

    Masing-masing kelompok menampilkan karya-karya baru yang menjelajahi pelarasan, tata bentuk, hingga pendekatan interdisipliner. Sejumlah grup memadukan instrumen gamelan dengan elektroakustik dan sintesis digital. Gamelan diposisikan bukan sebagai “alat”, melainkan sistem musikal dan spasial yang terbuka untuk diurai ulang dan dibangun kembali dalam Kekinian yang menawarkan Kebaruan.

    Festival Mi-Reng merupakan bagian dari program berkelanjutan New Music for Gamelan yang telah berjalan sejak 2011. Dimulai lewat Triple 2: A Tribute to Wayan Sadra, program ini telah melahirkan berbagai proyek penting, seperti Komponis Kini yang memberi penghormatan pada Wayan Lotring (2016) dan Wayan Beratha (2019), serta mendukung penampilan grup gamelan baru di panggung internasional, seperti Gamelan Salukat dan Gamelan Wrdhi Cwaram.

    Jejak tersebut berlanjut ke ranah pencapaian individu. Komposer Wayan Sudirana, pendiri Gamelan Yuganada, baru saja meraih Piala Citra FFI 2025 untuk Penata Musik Terbaik lewat film Samsara karya Garin Nugroho. Sebelumnya ia telah tampil dan mengajar di berbagai kota dunia, dari Seoul hingga Melbourne.

    New Music for Gamelan menjadi ruang estetik tempat gending baru lahir dari perangkat gamelan, namun dengan semangat bunyi yang baru pula—melampaui pelarasan konvensional, membuka orkestrasinya, dan menata ulang persepsi kita tentang waktu dan ruang.

    Festival Mi-Reng 2025 diselenggarakan dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, LPDP melalui Dana Indonesiana.

    Jadwal Pertunjukan:

    Sabtu, 2 Agustus 2025
    ● Pembukaan Festival
    ● Linggar Prakerti

    Minggu, 3 Agustus 2025
    ● Black Kobra
    ● CIRAT
    ● Palwaswari

    Senin, 4 Agustus 2025
    ● [HA] N.N
    ● Gamelan Nata Swara
    ● Kadapat

    Selasa, 5 Agustus 2025
    ● Gamelan Yuganada
    ● Gamelan Salukat

    Rabu, 6 Agustus 2025
    ● Roras Ensemble
    ● Las Ensemble

    Artikel lain  Semarak City Parade Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 Meriahkan Denpasar

    (Tim-08)

    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Semarak Tukad Festival ‘I Love The River’ Akan Dimeriahkan Bupati Badung

    Generasi Muda Perempuan dan Semangat “Black Kobra”, Menjaga Api Tradisi Gamelan Bali di Tengah Keterbatasan

    Sinergi Dua Pulau, Bali dan Maluku Utara Sepakat Perkuat Kerja Sama Pembangunan

    Festival Mi Reng Hari Kedua: Ketika Mimpi dan Ekspresi Menghidupkan Gamelan Bali

    Don't Miss
    Berita

    Semarak Tukad Festival ‘I Love The River’ Akan Dimeriahkan Bupati Badung

    By ebravenanda5 August 2025

    MANGUPURA – Kebersihan dan kelestarian lingkungan dapat mencegah penyakit, menciptakan udara dan air yang bersih…

    Program Sukses UMKM Baru Shopee Bantu Ibu-Ibu Rumah Tangga Jadi Bos Usaha Sendiri!

    5 August 2025

    Generasi Muda Perempuan dan Semangat “Black Kobra”, Menjaga Api Tradisi Gamelan Bali di Tengah Keterbatasan

    4 August 2025
    Our Picks
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Artikel
    © 2025 Cakranews8. Powered by Iwana.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.