BADUNG – Desa Sulangai, yang terletak di kawasan Badung Utara, Bali, kini semakin menarik perhatian sebagai destinasi wisata unggulan. Dengan pesona alam yang memukau, budaya yang kaya, serta komitmen masyarakat lokal, desa ini telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Badung. Beragam keindahan dan pengalaman unik siap memanjakan para wisatawan yang ingin menikmati liburan berbeda.
Desa Sulangai menawarkan berbagai atraksi wisata alam yang menarik, seperti Air Terjun Gua Gong, sebuah air terjun eksotis yang menjadi daya tarik utama. Pengunjung juga dapat menikmati paket wisata yang menghubungkan air terjun dengan Pondok Madu Sulangai, tempat edukasi tentang budidaya lebah, serta Pura Kancing Gumi dan Pura Puncak Tedung, yang kaya akan nilai spiritual.

Bagi mereka yang mencari ketenangan, Desa Sulangai memiliki tempat pengelukatan seperti Pancoran Mbah dan Trisakti, lokasi ideal untuk penyucian diri.
Selain itu, wisata trekking melintasi pematang sawah dan keindahan Hidden Hill semakin melengkapi pengalaman wisata di desa ini.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sulangai, Nyoman Sumadana, saat ditemui media, Sabtu (28/12/2024), menyampaikan visi dan harapannya agar desa ini semakin dikenal, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional.

“Kami ingin potensi yang ada di desa ini dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Desa Sulangai,” katanya.
“Perhatian pemerintah sangat besar, dari desa maupun dari kabupaten juga sangat mendukung sekali apapun kegiatan kita. Begitu juga dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat yang ada di desa Sulangai,” tambahnya.
Salah satu daya tarik unik Desa Sulangai adalah Pondok Madu Sulangai, yang dikelola oleh Wayan Suadnyana, seorang petani lebah madu kele. Pondok ini tidak hanya menjadi tempat edukasi tentang budidaya lebah, tetapi juga menghasilkan madu berkualitas tinggi dari tiga jenis lebah, yaitu Apis Cerana, Lepisep, dan Trigona Itama.
“Di Pondok Madu Sulangai, kami memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan, mulai dari budidaya lebah, cara memanen madu, hingga manfaat madu untuk kesehatan. Selain itu, pengunjung dapat mencoba langsung madu murni dari sarangnya,” ujar Wayan Suadnyana.

Produk madu dari Pondok Madu Sulangai memiliki kualitas terbaik dan hanya dijual langsung di pondok ini untuk menjaga kemurnian dan keasliannya. Dengan harga mulai dari Rp100.000 untuk kemasan 100 ml hingga Rp400.000 untuk kemasan 500 ml madu ini tidak hanya menawarkan rasa yang autentik tetapi juga segudang manfaat kesehatan.
“Kami juga melibatkan masyarakat sekitar dalam proses budidaya lebah, sehingga usaha ini dapat memberikan nilai ekonomi tambahan bagi warga desa. Harapan kami adalah agar Pondok Madu Sulangai terus berkembang, menjadi pusat edukasi, dan mendukung keberlanjutan lingkungan di Desa Sulangai,” tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, Desa Sulangai terus bertransformasi menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Desa Sulangai adalah tempat yang sempurna untuk melepaskan penat, menikmati alam, dan merasakan kehangatan masyarakat lokal. Dengan keindahan alam yang menawan dan usaha-usaha lokal seperti Pondok Madu Sulangai, pengalaman liburan Anda akan penuh kenangan tak terlupakan. (Tim-08)