DENPASAR – Menyambut perayaan Hari Raya Lebaran dan Nyepi yang jatuh berdekatan pada tahun 2025, Ketua DPD Partai Garda Republik Indonesia (GARUDA) Bali, I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya Sunarya (Gung Ronny), menyerukan pentingnya menjaga toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Hal ini disampaikan dalam konteks persiapan masyarakat Bali yang akan merayakan Nyepi, sementara umat Islam bersiap menyambut Lebaran.
Ditemui di kediamannya, Gung Ronny menekankan bahwa toleransi antar umat beragama di Bali telah menjadi warisan leluhur yang harus terus dijaga. “Toleransi di Bali bukan hal baru. Ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kami. Kami selalu menyebut saudara-saudara muslim sebagai ‘nyame muslim’, bukan memisahkan mereka berdasarkan agama atau suku,” ujarnya, Jum’at (21/03/2025)
Gung Ronny juga mengingatkan bahwa pada tahun 2025 ini, perayaan Nyepi dan Lebaran akan berdekatan, bahkan hampir bersamaan. Hal ini menuntut kesadaran bersama untuk saling menghormati dan menekan ego sektoral.
“Kami di Bali harus introspeksi diri, menekan ego, dan menghormati saudara-saudara muslim yang merayakan Lebaran. Begitu pula, kami berharap umat muslim dapat memahami makna Nyepi sebagai hari introspeksi dan penyucian bumi,” tambahnya.
Ia juga menyoroti keputusan Majelis Desa Adat (MDA) yang mengizinkan umat muslim melaksanakan tarawih di masjid terdekat dengan berjalan kaki selama Nyepi. Namun, dirinya menekankan bahwa hal ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan toleransi.
“Jika jarak ke masjid jauh, lebih baik melaksanakan tarawih di rumah. Ini bentuk saling menghormati dan menekan ego kita bersama,” ujarnya. Gung Ronny juga mengapresiasi inisiatif DPD Partai Garuda Bali yang telah membagikan takjil kepada masyarakat pada 20 Maret 2025 di depan kantor DPD Partai Garuda RI, Jl. Pulau Biak No. 3 Denpasar. Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk nyata partisipasi partai dalam memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama. “Ini adalah langkah kecil yang kami lakukan untuk menunjukkan bahwa kami peduli dan ingin menjaga harmoni di Bali,” ujarnya.
Menanggapi kondisi toleransi yang dinilai mulai memudar akhir-akhir ini, Agung Ronny mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk kembali memaknai pentingnya persatuan dalam keberagaman. “Kita harus kembali ke nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Jangan sampai ego sektoral merusak harmoni yang sudah terbangun puluhan tahun,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa Bali adalah milik bersama, dan semua pihak harus turut menjaga keamanan dan ketertiban.
“Bali adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga bersama-sama, tanpa memandang suku, agama, atau asal usul,” pungkasnya.
Dengan pesan ini, Gung Ronny berharap perayaan Nyepi dan Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan damai dan penuh toleransi, menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.(Tim-08)