DENPASAR – Cakranews8.com
Selasa 10 Desember 2024, Bertempat di Aula Ganesha Gedung Rektorat Lantai 4 Universitas Mahasaraswati Denpasar, acara kuliah umum dengan tema “Kebijakan Pemerintah Daerah Bali dan Tantangannya ke Depan” berlangsung secara hybrid. Kegiatan ini menghadirkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali sekaligus Pelaksana Teknis (PLT) Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, Bapak I Wayan G. Wiasthana Ika Putra, sebagai narasumber, dengan moderator Dekan Fakultas Hukum Unmas, Prof. Kt. Sukawati Lanang P. Perbawa, S.H., M.Hum.
Acara ini membahas sejumlah tantangan besar yang tengah dihadapi Provinsi Bali, seperti masalah sampah, kemacetan, dan pariwisata, yang hingga kini masih memerlukan perhatian serius. Dalam paparannya, Bapak I Wayan Wiasthana menegaskan bahwa Bali, sebagai sebuah wilayah kecil yang bersifat satu kesatuan, harus menyelesaikan masalah ini secara kolektif. “Bali itu kecil, satu kesatuan, jadi ada masalah pun menjadi masalah bersama. Walaupun seharusnya masalah kota atau kabupaten menjadi tanggung jawab wali kota atau bupati, gubernur tetap ikut bertanggung jawab,” ujarnya.
Sampah dan Pariwisata:
Tantangan Utama Masalah sampah dan tata kelola pariwisata menjadi isu utama yang disoroti. Pemerintah Daerah Bali telah berupaya menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Universitas Mahasaraswati, untuk mencari solusi berkelanjutan. “Sekarang masalahnya adalah sampah dan pariwisata. Hal ini memerlukan pemahaman dari semua pihak, termasuk masyarakat awam, agar solusi yang tepat dapat diterapkan,” tambahnya.
Kemiskinan dan Stunting:
Fokus Pemerintah Meskipun angka kemiskinan di Bali tergolong rendah dibandingkan provinsi lain, pemerintah daerah terus berupaya menuntaskan permasalahan tersebut. Melalui program-program kolaboratif seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata) terintegrasi dengan universitas, diharapkan masalah ini dapat ditangani lebih efektif. Selain itu, Bali patut berbangga dengan angka stunting terendah di Indonesia, yakni 7%, satu-satunya provinsi dengan angka stunting di bawah 10%. “Astungkara, ini semua berkat dukungan dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Harapan untuk Masa Depan:
Kuliah umum ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang memberikan gebrakan baru dalam pembangunan Bali, khususnya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menangani tantangan-tantangan spesifik yang ada. Universitas Mahasaraswati, sebagai institusi pendidikan, turut berkontribusi aktif dalam mendukung kebijakan pembangunan Bali demi masa depan yang lebih baik.(Tim)