DENPASAR – Cakranews8.com
Pada Senin, 13 Januari 2025, pukul 20.20 WITA hingga 22.55 WITA, Partai Bulan Bintang (PBB) resmi membuka Muktamar VI di Ballroom Hotel Aston Denpasar, Bali. Mengusung tema “Transformasi untuk Indonesia Maju,” acara ini dihadiri oleh Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D. (Menko Polkam RI), Yusril Ihza Mahendra(Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI/Pendiri PBB), Viva Yoga Mauladi (Wakil Menteri Transmigrasi RI), M. Mardiono (Utusan Presiden Bidang Pangan), MS Kaban (Pendiri PBB), DR. Fahri Bachmid, SH. MH (Pejabat Ketua PBB), Irjen Pol (Purn) SM Mahendra (Pj Gurbenur Bali), Moh. Masduki SH., MH (Sekjen PBB), Ida Pengelinsir Agung Putra Sukahet (Ketua FKUB Bali), Wayan Koster (Gurbenur Bali Terpilih), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bali), I Putu Agus Tirta Suguna. S.H (Ketua Bawaslu Bali), diikuti DPP, DPW, DPC dan Anggota PBB Seluruh Provinsi sebanyak 1500 Peserta, dilaporkan sebagai berikut:
1. Abdul Rohim (Ketua Panitia Muktamar PBB) menyampaikan:
Partai Bulan Bintang (PBB) akan menyelenggarakan Muktamar VI di Bali pada 13-15 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dan anggota PBB, dengan total peserta mencapai 1.500 orang. Agenda utama muktamar ini adalah pemilihan Ketua Umum baru untuk periode 2025-2030 sehingga diharapkan selama kegiatan dapat berjalan dengan baik atas kerjasama seluruh pihak dalam menjalankan muktamar hari ini.
2. K.H Masrur Anhar (Ketua Majelis Syuro PBB) menyampaikan:
a. Muktamar pada hari ini berkat kerja keras DPC PBB melalui koordinasi dengan panitia pusat, mobilisasi anggota, serta penyediaan fasilitas dan akomodasi bagi peserta. Peran aktif DPC ini memastikan bahwa Muktamar dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Partai Bulan Bintang (PBB) secara konsisten menekankan pentingnya nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dalam setiap kegiatannya. PBB mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam yang rahmatan lil alamin—Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam—dalam kerangka kebangsaan Indonesia. Hal ini tercermin dalam berbagai program dan agenda politik PBB yang mengedepankan nilai-nilai Islam modern, inklusif, toleran, dan humanis, sejalan dengan semangat keindonesiaan yang menghormati keberagaman dan persatuan nasional. PBB meneladani empat sifat utama Rasulullah SAW yang menjadi landasan bagi para pemimpin:
1) Shiddiq (Jujur): Kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, memastikan integritas dan transparansi dalam kepemimpinan.
2) Amanah (Dapat Dipercaya): Mampu menjalankan dan menjaga kepercayaan yang diberikan, bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diemban.
3) Tabligh (Menyampaikan): Kemampuan berkomunikasi efektif, menyampaikan pesan dan informasi dengan jelas kepada semua lapisan masyarakat.
4) Fathanah (Cerdas): Kecerdasan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, memahami situasi, dan memberikan solusi yang tepat.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan serta meneladani sifat-sifat kepemimpinan Rasulullah SAW, PBB berkomitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa yang adil, sejahtera, dan bermartabat, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang universal dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
3. Yusril Ihza Mahendra (Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan/Pendiri PBB) menyampaikan:
a. Partai Bulan Bintang (PBB) didirikan pada 17 Juli 1998 di Jakarta dan dideklarasikan pada 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, para anggota dan simpatisan PBB tetap solid dan setia. Hal ini disebabkan oleh keyakinan para anggota terhadap asas dan ideologi partai yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Partai Bulan Bintang (PBB) berkomitmen untuk membangun kepemimpinan yang memahami kondisi masyarakat karena meyakini bahwa individu dari kalangan bawah memiliki potensi untuk membawa partai menuju kesuksesan yang lebih besar. PBB tetap berupaya untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam dalam perjuangannya, dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, adil, dan makmur yang diridhai oleh Allah SWT. PBB terus menekankan bahwa politik adalah bagian dari dakwah untuk mengajak manusia ke arah kebajikan dan menolak kemungkaran, tanpa merugikan pihak manapun. PBB terus berusaha membangun kepemimpinan yang memahami dan mewakili aspirasi masyarakat bawah, percaya bahwa dengan pendekatan inklusif dan berlandaskan nilai-nilai Islam, partai ini dapat mencapai cita-citanya dalam kancah politik Indonesia.
4. Fahri Bachmid S.H., M.H (pejabat Ketua Umum PBB) menyampaikan:
a. Partai Bulan Bintang (PBB) memilih Bali sebagai lokasi penyelenggaraan Muktamar VI yang berlangsung pada 13-15 Januari 2025. Pemilihan Bali didasarkan pada reputasinya sebagai tuan rumah yang baik untuk berbagai acara nasional dan internasional. Melalui Muktamar VI di Bali, PBB berharap dapat menghasilkan kepemimpinan yang mampu membawa partai meraih kursi di parlemen pada Pemilu 2029. Dengan demikian, hasil dari Muktamar VI di Bali diharapkan dapat menentukan arah baru bagi PBB, menuju partai yang lebih baik dan berperan aktif dalam menciptakan peradaban bangsa yang lebih maju.
b. PBB telah berhasil merubah Ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden (presidential threshold) sebagaimanal tercantum dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) tak hanya dinilai bertentangan dengan hak politik dan kedaulatan rakyat, namun juga melanggar moralitas, rasionalitas, dan ketidakadilan yang intolerable serta nyata-nyata bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945. Pergeseran pendirian tersebut tidak hanya menyangkut besaran atau angka persentase ambang batas, tetapi yang jauh lebih mendasar adalah rezim ambang batas pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden (presidential threshold), berapapun besaran atau angka persentasenya adalah bertentangan dengan Pasal 6A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945. Usaha ini yang sudah diusahkan sejak dulu oleh PBB sebelum partai lain mendukungnya, sehingga hal ini menjadi pencetus kemajuan dari PBB.
c. Untuk itu Partai Bulan Bintang (PBB) berkomitmen untuk menjadi mitra konstruktif bagi pemerintah dalam upaya membangun negara. Sebagai partai yang berasaskan Islam dan menghormati nilai keagamaan serta kemanusiaan dalam budaya Indonesia, PBB bertekad untuk memberikan masukan yang konstruktif dalam proses pembangunan nasional.
5. Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D. (Menko Polkam RI), menyampaikan:
a. Partai Bulan Bintang (PBB) telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperkaya demokrasi Indonesia melalui berbagai kebijakan dan inisiatif yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan nasionalisme religius. PBB memberikan ruang bagi generasi muda untuk terlibat dalam politik, melalui organisasi sayap pemuda seperti Pemuda Bulan Bintang. Hal ini bertujuan mencetak kader-kader pemimpin yang memahami dinamika politik modern dan mampu berkontribusi dalam proses demokratisasi.
b. Pemerintah terus berupaya dalam memberikan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui Program Makan Bergizi Nasional (MBN) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada 6 Januari 2025 bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Program ini menyasar berbagai kelompok penerima manfaat, termasuk balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Melalui program ini bertujuan untuk memastikan generasi muda mendapatkan asupan gizi yang cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG), meningkatkan permintaan terhadap produk lokal seperti beras, telur, ikan, dan sayuran. Keterlibatan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan bahan makanan memperkuat roda ekonomi desa. Uang yang beredar di tingkat lokal membantu pertumbuhan ekonomi inklusif, menciptakan lapangan kerja baru di bidang pengolahan dan distribusi makanan.
c. Pesan Presiden RI kepada seluruhnya untuk konsisten menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Presiden RI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merawat persaudaraan dan kerukunan nasional, terutama dalam menghadapi dinamika politik dan sosial. Melalui Partai politik memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai proses politik dan sistem demokrasi. Melalui pendidikan politik, partai dapat meningkatkan kesadaran warga terhadap hak dan tanggung jawab politiknya, serta memfasilitasi dialog inklusif yang meredakan ketegangan di masyarakat.(Tim13)