Close Menu
    What's Hot

    Ibu Asuh Hutan

    16 December 2025

    Penglipuran Mantapkan Langkah Menuju Pariwisata Regeneratif di Bali

    14 December 2025

    Pansus TRAP DPRD Bali Raih Jagran Achiever Award 2025, Kiprah Jaga Alam Diakui Internasional

    14 December 2025

    Darmawan Prasodjo Mengabdi Dengan Hati.

    13 December 2025
    Facebook Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    cakranews8.com
    • Beranda
    • Berita
    • Artikel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Pariwisata
    cakranews8.com
    Home»Berita»Prosesi Ngeliwet: Bekal Terakhir untuk Pitara Menuju Alam Nirwana
    Berita

    Prosesi Ngeliwet: Bekal Terakhir untuk Pitara Menuju Alam Nirwana

    By ebravenanda23 July 20252 Mins Read
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    KARANGASEM – Rangkaian upacara Stiti dalam Karya Baligia Utama Puri Agung Karangasem mencapai puncaknya dengan prosesi Ngeliwet, yang digelar di Bale Piyadnyan, Taman Sukasada Ujung, Karangasem, Selasa, (22/07/2025). Upacara ini menjadi momen sakral untuk memberikan bekal terakhir bagi para pitara (roh leluhur) sebelum naik tingkat menjadi Dewa Pitara menuju alam nirwana.

    Prosesi Ngeliwet dipimpin oleh tujuh sulinggih (pendeta) sebagai pemuput karya, termasuk Ida Pedanda Gede Pengajaran dari Griya Sidemen dan Ida Pedanda Istri Ngurah Pidada dari Griya Sudi Katon. Ritual ini dilaksanakan tepat pada tengah malam, saat suasana hening dan penuh khidmat.
    Anak Agung Parta Wijaya, selaku pengelingsir dan manggala Puri Agung Karangasem, menjelaskan bahwa Ngeliwet merupakan simbol pemberian bekal terakhir bagi pitara. “Seperti halnya di dunia nyata, Ngeliwet adalah persembahan makanan terakhir sebelum pitara naik tingkat menjadi Dewa Pitara,” ujarnya.

    Sarana utama dalam Ngeliwet adalah beras yang diolah menjadi bubur. Beras ini ditumbuk sebanyak 11 kali sebagai bentuk pembersihan. Proses pengadukannya melibatkan benang dan uang kepeng bolong (koin tradisional), yang masing-masing memiliki makna mendalam. Benang melambangkan perlindungan dari gangguan, sementara uang kepeng bolong menyimbolkan kemakmuran.
    Bubur yang dihasilkan tidak biasa, didalamnya tercampur empehan (air susu) dari lembu putih yang telah disucikan dalam upacara Mepurwa Daksina, serta daging warak (hewan tertentu). “Ini adalah bekal sakral untuk perjalanan pitara menuju alam keabadian,” jelas Parta Wijaya.

    Setelah didoakan oleh para sulinggih, bubur tersebut dibagikan ke 104 puspa (simbolis pitara) di Bale Piyadnyan. Prosesi dilanjutkan dengan Ngeseng Puspa, di mana puspa dibakar hingga menjadi abu, kemudian dibungkus kain putih untuk dilarung ke laut.

    Artikel lain  Resi Bojana: Ungkapan Terima Kasih Untuk 100 Sulinggih Siwa-Buda Pemuput Karya di Puri Agung Karangasem

    Upacara mencapai tahap akhir dengan Nganyut, yaitu pelarungan abu ke Segara Ujung, dipimpin oleh Ida Pedanda Gde Putra Bajing dan Ida Pedanda Gde Pengajaran. Parta Wijaya menegaskan, seluruh rangkaian ini bertujuan menyucikan pitara sehingga mereka layak menjadi Dewa Pitara dan ditempatkan di Merajan (tempat pemujaan keluarga).

    “Kini, pitara yang telah disucikan akan disembah oleh keluarga besar sebagai leluhur yang mencapai kedewaan,” tutupnya.

    Upacara ini tidak hanya kaya akan nilai spiritual, tetapi juga menjadi warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat Karangasem. (Tim-08)

    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Pansus TRAP DPRD Bali Raih Jagran Achiever Award 2025, Kiprah Jaga Alam Diakui Internasional

    Detikcom Awards 2025 Nobatkan Kepala BNN sebagai Tokoh Penggerak Generasi Muda Bersih Narkoba

    I Putu Gede Astawa Resmi Jadi Direktur III Intelijen Kejagung, Usai Dirotasi dari Wakajati Bali

    Desa Sido Luhur Resmi Jadi Desa Bersinar: Sinergi BNN dan Kemendes PDT Perkuat Ketahanan Desa

    Don't Miss
    Artikel

    Ibu Asuh Hutan

    By cakranews816 December 2025

    Oleh : Ngurah Sigit DENPASAR – Negeri ini sesungguhnya tidak kekurangan ibu. Kita hanya…

    Penglipuran Mantapkan Langkah Menuju Pariwisata Regeneratif di Bali

    14 December 2025

    Pansus TRAP DPRD Bali Raih Jagran Achiever Award 2025, Kiprah Jaga Alam Diakui Internasional

    14 December 2025
    Our Picks
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Artikel
    © 2025 Cakranews8. Powered by Iwana.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.