TABANAN – Cakranews8.com, Peringatan HUT ke-26 PSN dan Pelantikan LBH Sewanam Dharma Santhi Nusantara: Sinergi Spiritual dan Perlindungan Hukum Umat Hindu
Gedung Mario di Jalan Gunung Agung, Delod Peken, Tabanan, menjadi saksi perhelatan bersejarah bagi umat Hindu Nusantara. Pada Rabu (21/05/2025), Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) merayakan Hari Ulang Tahun ke-26 sekaligus melantik pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sewanam Dharma Santhi Nusantara untuk masa bakti 2025–2030.
Acara yang dihadiri ratusan pinandita se-Bali ini mengusung semangat peningkatan profesionalisme dalam pelayanan spiritual. PSN tidak hanya memperkuat peran dalam menjalankan dharma agama dan negara, namun juga menjadi wadah perlindungan hukum bagi para pemangku adat.
Ketua PSN Korwil Bali, Jro Dodi Aryanta, menegaskan bahwa peringatan HUT kali ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk memperkuat peran pinandita sebagai penjaga moralitas umat.
“Pinandita tak hanya bertugas ngayah di pura, tapi juga harus mampu menjadi psikolog tradisional, pendidik, dan solusi atas persoalan umat,” ujarnya.
Dodi juga menyampaikan komitmen PSN dalam meningkatkan kualitas anggota melalui berbagai pelatihan, seperti Kursus Teologi Hindu Brahmawidya dan Dharma Wacana yang telah diikuti 163 pemangku.
“Ke depan, kami akan membuka ruang lebih luas untuk berdakwah, baik melalui media digital maupun pertemuan langsung,” imbuhnya.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pengukuhan LBH Sewanam Dharma Santhi Nusantara. Ketua LBH, Jro Wayan Parnama, SH., menjelaskan bahwa lembaga ini hadir untuk mengedukasi masyarakat yang termarginalkan secara hukum serta melindungi para pemangku dari potensi kriminalisasi.
“Kasus seperti pemangku yang tanpa sadar menikahkan pasangan yang masih beristri atau yang dituduh melakukan ilmu hitam masih kerap terjadi. LBH siap menjadi tameng bagi mereka,” tegasnya.
Sebagai tuan rumah, Ketua PSN Korda Tabanan, Jro Mangku Wayan Mertana, mengakui bahwa persiapan acara dilakukan dalam waktu singkat karena padatnya agenda keagamaan. Namun, antusiasme peserta membuktikan kekompakan PSN.
“Kami berharap para pinandita tidak hanya ahli ritual, tapi juga memahami filsafat Hindu agar umat semakin cerdas secara spiritual,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati I Made Dirga, Bupati Komang Gede Sanjaya menyatakan bahwa PSN adalah mitra strategis pemerintah dalam menjaga keseimbangan fisik dan spiritual masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Tabanan pun telah mengalokasikan dana APBD sebesar Rp150 juta per tahun untuk mendukung operasional PSN, termasuk program ngayah di pura-pura besar.
Wakil Bupati Dirga menyoroti pentingnya pemahaman mendalam atas ajaran agama.
“Selama ini umat Hindu cenderung fokus pada ritual, namun kurang memahami maknanya. Kehadiran PSN diharapkan mampu menjembatani kesenjangan ini,” ujarnya.
Ketua panitia acara, Jro A.A. Alit Suna, mengungkapkan bahwa kegiatan ini digelar secara swadaya karena keterbatasan waktu koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Dari kebutuhan Rp38 juta, dana yang berhasil kami kumpulkan baru Rp23,5 juta. Kekurangannya akan kami tutupi secara bertahap,” tuturnya.
Meski diselenggarakan secara sederhana, acara ini berhasil menghadirkan 600 pinandita dari total 10 ribu anggota PSN se-Bali—mencerminkan makna kesederhanaan yang penuh nilai kebersamaan.
Memasuki usia ke-26, PSN kian mantap mengemban visi mulia untuk menciptakan pinandita profesional dan berintegritas. Melalui LBH Sewanam dan program pendidikan berkelanjutan, PSN tidak hanya menjaga api spiritual Hindu, tetapi juga membentengi umat dari krisis moral.
“Kami yakin, setiap karma baik pasti berbuah manis,” ujar salah satu pinandita.
Di pundak para pinandita inilah, harapan umat untuk tetap teguh dalam dharma dititipkan.(Red/Tim)