Close Menu
    What's Hot

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    6 August 2025

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025

    Tim Penyidik Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina

    5 August 2025

    Menembus Batas Timur, Kiprah Dr. Kusufi Esti Ridliani Membela Kaum Perempuan Papua

    5 August 2025
    Facebook Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    cakranews8.com
    • Beranda
    • Berita
    • Artikel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Pariwisata
    cakranews8.com
    Home»Budaya»Subak Yeh Batu Lantang, Pilar Ketahanan Pangan dan Pariwisata Desa Sulangai
    Budaya

    Subak Yeh Batu Lantang, Pilar Ketahanan Pangan dan Pariwisata Desa Sulangai

    By ebravenanda3 January 2025Updated:3 January 20253 Mins Read
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    BADUNG – Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung Utara, dikenal sebagai kawasan yang kaya akan tradisi dan potensi agraris. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Subak Yeh Batu Lantang, yang memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memperkuat daya tarik pariwisata di desa ini.

    Subak Yeh Batu Lantang, salah satu dari tiga subak yeh di Desa Sulangai, memiliki hubungan erat dengan Pura Kancing Gumi, pusat spiritual yang menjadi ikon desa. Menurut I Made Pariyasa, keberadaan pura ini memberikan nilai sakral yang melengkapi harmoni antara alam dan manusia.

    Pekaseh Subak Yeh Batu Lantang, I Made Pariyasa

    Dalam pernyataan yang disampaikan oleh I Made Pariyasa, Pekaseh Subak Yeh Batu Lantang, hubungan erat antara subak, pertanian, dan pariwisata menjadi kunci keberhasilan pembangunan di desa tersebut.

    “Selain lahan pertanian kami yang subur dan sistem irigasi terasering yang indah, kami sering memohon perlindungan kepada beliau di Pura Kancing Gumi, terutama dalam pengendalian hama secara niskala melalui penangluk merana,” ujar Made Pariyasa, Sabtu (28/12/2024).

    Dukungan spiritual ini dilengkapi dengan upaya sekala, yakni penerapan teknologi modern melalui Sekolah Lanjutan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), yang membantu petani menjaga kualitas hasil tani mereka.

    Wilayah asri desa wisata Sulangai

    Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas Subak Yeh Batu Lantang. Selain memproduksi padi sehat yang dikelola secara semi-organik, subak ini juga mengelola ketahanan pangan hewani melalui budidaya ikan. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sulangai (PMD).

    “Kami menebar benih ikan secara bersama-sama dengan krama subak dan PMD Sulangai. Hasil panennya kami prioritaskan untuk masyarakat kurang mampu, seperti kaum disabilitas, ibu hamil, lansia, dan masyarakat miskin,” jelas Made Pariyasa.

    Persawahan yang subur dan asri

    Program ini tidak hanya membantu meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di desa.

    Artikel lain  Ketua DPD ASPI Bali, I Nyoman Sastrawan, Sambut Keputusan MK, Spa Tidak Lagi Dikategorikan sebagai Hiburan

    Subak Yeh Batu Lantang juga berperan dalam mendukung pariwisata berbasis alam dan budaya di Desa Sulangai. Lanskap terasering yang asri menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, konsep pertanian organik yang diusung oleh subak ini memberikan nilai tambah dalam menciptakan pengalaman wisata edukatif.

    “Walaupun kami belum memiliki sertifikasi organik, padi yang kami hasilkan adalah beras sehat yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan yang mencari produk ramah lingkungan,” tambahnya.

    Pura Kancing Gumi di Sulangai

    Made Pariyasa juga memberikan apresiasi kepada Perbekel Desa Sulangai, I Made Sarpa, yang selama ini berperan aktif dalam mendukung pertanian dan pariwisata. “Beliau sangat getol mendorong kami untuk mengembangkan pertanian organik dan mendukung program-program yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Dengan sinergi antara subak, pemerintah desa, dan pariwisata, Desa Sulangai semakin menunjukkan potensi besar dalam menjadi pusat agraris sekaligus destinasi wisata. Subak Yeh Batu Lantang menjadi contoh nyata bagaimana tradisi agraris Bali dapat beradaptasi dengan kebutuhan modern tanpa kehilangan nilai-nilai budayanya.

    “Pariwisata dan pertanian harus berjalan berdampingan. Kami di Subak Yeh Batu Lantang berkomitmen untuk terus mendukung program ketahanan pangan dan pariwisata demi kesejahteraan masyarakat,” tutup Made Pariyasa. (Tim-08)

    Pekaseh I Made Pariyasa Subak Yeh Batu Lantang Wisata desa Sulangai
    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Generasi Muda Perempuan dan Semangat “Black Kobra”, Menjaga Api Tradisi Gamelan Bali di Tengah Keterbatasan

    Festival Mi Reng Hari Kedua: Ketika Mimpi dan Ekspresi Menghidupkan Gamelan Bali

    Gamelan Tanpa Batas, Festival Mi-Reng 2025 – Pertemuan Tradisi & Teknologi

    Yayasan Kaori Peduli Prestasi: Bantu Atlet Yoga Bali Berjuang di FORNAS NTB 2025

    Don't Miss
    Berita

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    By ebravenanda6 August 2025

    Badung — Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan sinergi, Kodam IX/Udayana bersama para rekan…

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025

    Tim Penyidik Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina

    5 August 2025
    Our Picks
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Artikel
    © 2025 Cakranews8. Powered by Iwana.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.