Close Menu
    What's Hot

    BNN, Kemendesa PDT, dan Polri Bersinergi Wujudkan Desa Bersinar di Banten

    7 August 2025

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    6 August 2025

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025

    Tim Penyidik Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina

    5 August 2025
    Facebook Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    cakranews8.com
    • Beranda
    • Berita
    • Artikel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Pariwisata
    cakranews8.com
    Home»Cerita Rakyat»Tiang Merah Putih Nang Lecir
    Cerita Rakyat

    Tiang Merah Putih Nang Lecir

    By cakranews810 July 2025Updated:10 July 20252 Mins Read
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
    Ilustration
    Ilustration
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Oleh: Ngurah Sigit

     

    Jakarta, 10 Juli 2025, Langit pagi berselimut doa. Di lantai delapan Gedung M, kampus ternama ibu kota, suasana khidmat menyelimuti ruang auditorium. Di pojok ruangan, duduk seorang lelaki tua, berjengot, berbaju hitam lusuh dan bersorban hitam. Raut wajahnya tenang, namun matanya berkaca. Dialah Nang Lecir seorang guru kehidupan dari kaki Gunung Penanggungan.

    Ia tak dikenal dalam lingkaran akademik, tak memiliki gelar berderet di belakang namanya. Tapi di dalam dada tuanya, tersimpan semangat juang dan cinta tanah air yang tak pernah padam. Anak-anak ideologisnya para pemuda yang ia asuh dengan ilmu, adab, dan keteladanan hari ini menapaki tangga tertinggi pendidikan.

    Di hadapannya, seorang anak asuhnya tengah berdiri di mimbar, mempresentasikan disertasi doktor ilmu hukum. Sungguh, tak sekadar kebanggaan dunia, ini adalah jawaban dari doa-doa panjang di malam sunyi, saat ia memohon kepada maha ibu dwi sakti, leluhur dan Tuhan agar ilmu anak-anaknya kelak menjadi cahaya bagi negeri.

    Air mata menetes pelan di pipi keriputnya. Nang Lecir bersyukur dalam diam. Dalam hati ia bergumam, “Ya Maha Ibu Dwi Sakti, Leluhur, Tuhan inilah buah dari pengorbanan. Bukan kekayaan yang kupunya, tapi niat lurus dan cinta untuk negeri ini.”

    Tatkala sang anak dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, tepuk tangan bergema di seantero ruangan. Nang Lecir hanya tersenyum, lalu membuka buku harian tuanya dan menuliskan kalimat penuh makna:

    “Anak-anakku tersayang, dengan pengorbanan engkau akan menemukan titik dari kehidupan. Dengan ilmu pengetahuan, engkau menancapkan tiang penyangga bendera Merah Putih yang indah. Dengan hukum yang adil, engkau akan menemukan inti sari dari nilai kehidupan.”

    Artikel lain  Rasa yang Menyangga Republik

    Usai acara, tanpa banyak bicara, ia pamit pulang. Tak ada yang mengantar, tak ada karangan bunga. Hanya langkah kecil yang penuh makna, menuruni tangga kampus yang kini jadi saksi sejarah batin seorang pejuang sunyi.

    Ia kembali ke rumahnya yang sederhana, di lereng Gunung Penanggungan. Di sana, ia kembali menyalakan pelita, bersujud syukur, dan berdoa:

    “Ya Maha Ibu Dwi Sakti, Leluhur, Tuhan, kuatkanlah generasi ini agar mampu menegakkan keadilan. Jadikan ilmu mereka ladang amal, dan jadikan negeri ini tanah yang diberkahi.”

    Sore itu, langit menggurat warna merah putih yang agung. Seakan langit pun mengerti, bahwa hari itu, satu tiang lagi telah ditegakkan. Tiang ilmu. Tiang keadilan. Tiang Merah Putih berkat seorang guru yang ikhlas bernama Nang Lecir.

    RAHAYU. RAHAYU. RAHAYU.

    Penulis Adalah : Sosiolog, Budayawan dan Pemerhati Media.

    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Rasa yang Menyangga Republik

    Rasa Hulu Yeh Ho

    Dongeng Melati di Gubuk Tua

    Don't Miss
    Hukum

    BNN, Kemendesa PDT, dan Polri Bersinergi Wujudkan Desa Bersinar di Banten

    By cakranews87 August 2025

    Lebak, Banten — Sinergi lintas lembaga dalam memperkuat desa sebagai garda terdepan Pencegahan dan Pemberantasan…

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    6 August 2025

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025
    Our Picks
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Artikel
    © 2025 Cakranews8. Powered by Iwana.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.