Close Menu
    What's Hot

    BNN, Kemendesa PDT, dan Polri Bersinergi Wujudkan Desa Bersinar di Banten

    7 August 2025

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    6 August 2025

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025

    Tim Penyidik Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina

    5 August 2025
    Facebook Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    cakranews8.com
    • Beranda
    • Berita
    • Artikel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Pariwisata
    cakranews8.com
    Home»Budaya»Tim YKWA Hadiri Upacara Ngusaba Nangkan di Desa Wisata Penglipuran, Bangli
    Budaya

    Tim YKWA Hadiri Upacara Ngusaba Nangkan di Desa Wisata Penglipuran, Bangli

    By ebravenanda29 October 20242 Mins Read
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    BANGLI – Touring sepeda motor menjadi ciri khas Tim Yayasan Kaori Welas Asih (YKWA) yang dipimpin oleh Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota. Pada Jumat, 25 Oktober 2024, tim ini mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, disambut hangat oleh Kelian Desa Adat Penglipuran, I Wayan Budiarta.

    Desa Wisata Penglipuran terkenal dengan arsitektur tradisionalnya yang masih terpelihara dengan baik, menjadikannya salah satu desa terbersih di dunia. Desa ini telah menjadi primadona pariwisata Bali, menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara.

    Peserta touring YKWA berphoto bersama

    Kehadiran Tim YKWA bertepatan dengan dilaksanakannya Upacara Ngusaba Nangkan, yang kembali digelar setelah 30 tahun. Terakhir kali upacara ini dilaksanakan pada tahun 1993. Puncak upacara tersebut bertepatan dengan Purnamaning Kapat di Pura Penataran Desa Adat Penglipuran.

    Kelian Desa Adat Penglipuran, Wayan Budiarta, menjelaskan bahwa Ngusaba Nangkan merupakan bentuk puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas berkah yang melimpah kepada masyarakat setempat.

    “Pada intinya, upacara Ngusaba Nangkan sebagai ucapan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang berstana di wewidangan Desa Adat Penglipuran atas berkah berlimpah kepada masyarakat setempat,” kata Wayan Budiarta.

    Winie Kaori bersama Kelian Desa Adat Panglipuran, I Wayan Budiarta

    Kegiatan ritual upacara sakral ini dipimpin oleh Jro Kubayan, sesuai dengan struktur adat yang berlaku di Desa Penglipuran.

    “Itu paling tertinggi adalah Jro Kubayan dan Beliau yang kemudian memimpin upacara adat ini sesuai dengan Sima Dresta yang ada disini,” papar Kelian Adat.

    Persiapan upakara menggunakan bahan-bahan tradisional, seperti potongan babi yang disusun kembali dan dangsil, yang menjadi bagian dari rangkaian persembahan. Upacara ini diselenggarakan dengan tata cara adat yang ketat, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan budaya desa.


    “Upakara disana memakai bayuhan berasal dari potongan babi yang dicari isi dalamnya dan dirangkai kembali untuk menjadi suatu rangkaian  yang utuh, sesuai dengan adat kami,” tambahnya.

    Artikel lain  Upacara Ngedetin ke Segara: Penyucian Terakhir bagi Leluhur dalam Rangkaian Karya Baligia Puri Agung Karangasem

    Tak hanya itu, juga dipersembahkan sarana dangsil, penek dan perlengkapan lainnya, seperti tegen-tegenan yang digantung pada bangunan-bangunan di pura, untuk menambah variasi dan keragaman dalam sarana upakara tersebut.

    “Hal itu juga dilengkapi dengan bakti-bakti yang memang jangkep atau lengkap. Biasanya upacara dibawahnya tingkat madya itu biasanya tidak terlalu lengkap, tetapi sekarang ini harus lengkap,” pungkasnya

    Winie Kaori dan timnya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Upacara Ngusaba Nangkan, yang menunjukkan keunikan adat dan kekayaan budaya Bali. Tim YKWA turut serta dalam perayaan ini, menguatkan tali persaudaraan dengan masyarakat setempat. (E’Brv)

    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Generasi Muda Perempuan dan Semangat “Black Kobra”, Menjaga Api Tradisi Gamelan Bali di Tengah Keterbatasan

    Festival Mi Reng Hari Kedua: Ketika Mimpi dan Ekspresi Menghidupkan Gamelan Bali

    Gamelan Tanpa Batas, Festival Mi-Reng 2025 – Pertemuan Tradisi & Teknologi

    Yayasan Kaori Peduli Prestasi: Bantu Atlet Yoga Bali Berjuang di FORNAS NTB 2025

    Don't Miss
    Hukum

    BNN, Kemendesa PDT, dan Polri Bersinergi Wujudkan Desa Bersinar di Banten

    By cakranews87 August 2025

    Lebak, Banten — Sinergi lintas lembaga dalam memperkuat desa sebagai garda terdepan Pencegahan dan Pemberantasan…

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    6 August 2025

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025
    Our Picks
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Artikel
    © 2025 Cakranews8. Powered by Iwana.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.