DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) akan memberikan insentif bulanan sebesar Rp1 juta serta BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi para pendeta. Kabar gembira ini disampaikan secara resmi oleh Kepala Kesbangpol dalam perayaan Paskah yang dihadiri Pembimas Kemenag bersama ratusan pendeta dari Musyawarah Pelayanan Umat Kristen (MPUK) di Gereja Baithani Teuku Umar, Jumat (25/04/2025).
Kebijakan ini sekaligus menjadi bukti realisasi janji kampanye Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, SE., yang sejak awal berkomitmen meningkatkan kesejahteraan rohaniwan dan lembaga keagamaan di wilayahnya.
Anggota DPRD Kota Denpasar, Dr. Yonathan.A Baskoro, SH, LL.M, M.AP, yang aktif memperjuangkan kebijakan ini, menyatakan rasa syukur atas kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan pemuka agama. “Ini adalah buah dari sinergi semua pihak. Walikota telah menepati janjinya, dan kami di DPRD mendukung penuh program prioritas ini untuk kesejahteraan pendeta,” ujarnya
“Pak Walikota sejak awal ingin memastikan bahwa tidak ada kelompok agama yang tertinggal dalam pembangunan. Ini adalah wujud nyata komitmen beliau,” tambahnya.
Proses realisasi insentif sendiri membutuhkan rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Yonathan menjelaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan FKUB untuk mempercepat proses administrasi. “Kami apresiasi dukungan para pemuka agama dalam FKUB yang turut mengadvokasi program ini. Tanpa kerja sama mereka, ini tidak akan terwujud,” ucapnya.
Yonathan menjelaskan bahwa insentif ini akan diberikan setelah melalui rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). “Saya akan segera berkoordinasi dengan FKUB agar prosesnya berjalan lancar. Kepala Kesbangpol sudah mendukung, tinggal menunggu rekomendasi resmi,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya akan membantu mendata dan menyortir menyampaikan daftar nama pendeta yang membutuhkan bantuan kepada Kepala Kesbangpol untuk transparansi dan tepat sasaran.
“Puji Tuhan, responsnya sangat positif. Sekarang kita tinggal memastikan administrasi gereja-gereja lengkap agar tidak ada kendala,” tambahnya.
Yonathan menekankan pentingnya kelengkapan dokumen gereja. “Saya mengimbau gereja-gereja yang belum melengkapi legalitas agar segera menyelesaikannya. Ini krusial agar bantuan bisa tepat sasaran dan merata,” pesannya.
Para pendeta yang hadir menyambut baik program ini. Salah seorang pendeta menyatakan, “Ini berkat besar bagi kami. Terima kasih kepada Pak Yonathan yang terus memperjuangkan hak-hak rohaniwan Kristen di Denpasar.”
Yonathan pun meminta dukungan doa dari jemaat. “Doakan agar saya dapat terus mengawal program ini hingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh pendeta dan gereja di Denpasar,” pintanya.
Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan pendeta semakin meningkat, sekaligus memperkuat peran gereja dalam membangun kerukunan umat beragama di Denpasar. (Tim-08)