Close Menu
    What's Hot

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    6 August 2025

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025

    Tim Penyidik Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina

    5 August 2025

    Menembus Batas Timur, Kiprah Dr. Kusufi Esti Ridliani Membela Kaum Perempuan Papua

    5 August 2025
    Facebook Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    cakranews8.com
    • Beranda
    • Berita
    • Artikel
    • Politik
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Pariwisata
    cakranews8.com
    Home»Berita»Masyarakat Kecil Denpasar Menanti Kehadiran Kembali Trans Metro Dewata: Harapan akan Transportasi Murah dan Mudah
    Berita

    Masyarakat Kecil Denpasar Menanti Kehadiran Kembali Trans Metro Dewata: Harapan akan Transportasi Murah dan Mudah

    By ebravenanda15 March 20254 Mins Read
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    DENPASAR – Keberadaan transportasi publik yang mumpuni bukan hanya sekadar kebutuhan, tetapi juga menjadi indikator kemajuan suatu daerah. Sebagai destinasi wisata internasional, Bali seharusnya memiliki sistem transportasi publik yang memadai, nyaman, dan terjangkau. Selain mengurangi kemacetan, transportasi publik juga dapat menekan polusi udara dan menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.

    Gubernur Bali, I Wayan Koster

    Gubernur Bali, I Wayan Koster, dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Daerah Provinsi, Kota, dan Kabupaten se-Bali pada 12 Maret 2025, menyatakan bahwa persiapan tender operasional bus Teans Metro Dewata (TMD) sedang berlangsung. “Mudah-mudahan akhir April 2025, TMD sudah mulai beroperasi,” ujarnya.Masyarakat kecil Denpasar menyambut baik pernyataan Gubernur Bali tentang rencana menghidupkan kembali TMD. Bagi mereka, ini adalah secercah harapan yang dinantikan sejak lama.

    Bagi sebagian besar masyarakat kecil di Denpasar, kehadiran Trans Metro Dewata (TMD) bukan sekadar pilihan transportasi, melainkan sebuah kebutuhan mendesak yang menyangkut hajat hidup sehari-hari. Namun, sejak berhentinya operasional TMD pada 1 Januari 2025, kehidupan mereka berubah drastis. Biaya transportasi yang melambung tinggi, waktu tempuh yang semakin panjang, dan ketidaknyamanan dalam mobilitas menjadi tantangan sehari-hari yang harus mereka hadapi.

    Jero Puri, seorang perempuan penyandang disabilitas netra yang bekerja sebagai pemijat, adalah salah satu dari ribuan warga Denpasar yang merasakan dampak langsung dari berhentinya operasional TMD. “Dulu, dengan TMD, saya hanya perlu mengeluarkan Rp 300.000 per bulan untuk transportasi. Sekarang, saya bisa menghabiskan hingga Rp 2 juta,” keluhnya.

    Sebagai seorang penyandang disabilitas, Jero Puri sangat bergantung pada transportasi publik yang ramah dan terjangkau. TMD tidak hanya menyediakan tarif khusus sebesar Rp 2.000 untuk penyandang disabilitas, tetapi juga dilengkapi dengan penanda suara yang memudahkan penumpang tunanetra seperti dirinya untuk mengetahui lokasi pemberhentian.

    Artikel lain  Panglima TNI Buka Kejuaraan Jetski Panglima TNI Cup 2024, Cetak Rekor MURI, Bagikan Sembako dan Tanam Pohon untuk Masyarakat Pulau Kelor

    “Sekarang, saya harus memilih antara makan atau transportasi. Ini sangat berat,” ujarnya dengan suara lirih. Dirinya sering dipanggil untuk memijat di berbagai daerah, mulai dari Gianyar, Badung, hingga Tabanan. Tanpa TMD, ia harus mengandalkan ojek online atau taksi, yang biayanya jauh lebih mahal dan tidak selalu ramah bagi penyandang disabilitas.

    Bus Trans Metro Dewata (TMD)

    Tidak hanya penyandang disabilitas, masyarakat kecil lainnya juga merasakan dampak yang sama. Ngurah Termana, seorang pekerja swasta yang tinggal di Denpasar, mengaku bahwa kehadiran TMD sangat membantu mobilitasnya sehari-hari.

    “TMD itu bersih, nyaman, dan harganya terjangkau. Sejak TMD tidak beroperasi, saya harus naik motor atau ojek online, yang biayanya jauh lebih mahal,” ujarnya. Ngurah, yang juga aktif di Forum Diskusi Transportasi Bali (FDTB), menambahkan bahwa TMD telah menjadi acuan transportasi publik yang baik di Bali. “Koridor yang dilayani TMD sangat strategis. Keberadaannya sangat dirindukan,” katanya.

    Bagi keluarga miskin di Denpasar, lonjakan biaya transportasi menjadi beban yang semakin memberatkan. Made, seorang perempuan penjual sayur keliling di Pasar Badung, mengaku bahwa sejak TMD berhenti beroperasi, ia harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi. “Dulu, saya bisa naik TMD dengan tarif murah. Sekarang, saya harus naik angkutan umum yang lebih mahal dan tidak nyaman,” ujarnya. Perempuan yang berpenghasilan pas-pasan ini, harus menekan pengeluaran untuk kebutuhan lain, seperti makanan dan pendidikan anak-anaknya.

    Masyarakat pendukung TMD

    Menyadari urgensi kebutuhan masyarakat akan transportasi publik yang murah dan mudah, Forum Diskusi Transportasi Bali (FDTB) terus mendorong pemerintah untuk segera mengoperasikan kembali TMD. Dyah Rooslina, seorang penggagas petisi “Lanjutkan Operasional Bus Trans Metro Dewata Sebagai Transportasi Publik di Bali,” mengungkapkan bahwa petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 25.000 orang. “Ini menunjukkan betapa besar kebutuhan masyarakat akan transportasi publik seperti TMD,” tegasnya.

    Artikel lain  SPA: Solus Per Aqua ke Sehat Pakai Air hingga bertransformasi menjadi Seger Pelukatan Angga

    Petisi tersebut tidak hanya menjadi wujud kepedulian masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa TMD telah menjadi bagian penting dari kehidupan warga Denpasar. “Masyarakat kecil, seperti ibu-ibu penjual sayur, pekerja harian, dan penyandang disabilitas, sangat bergantung pada TMD. Tanpa TMD, hidup mereka semakin sulit,” ujar Dyah.

    Masyarakat berharap, pemerintah tidak hanya memberikan janji, tetapi juga tindakan nyata. Mereka menunggu realisasi operasional TMD di bulan April 2025, sebagai bukti bahwa pemerintah peduli terhadap kebutuhan rakyat kecil.

    “Kami hanya ingin transportasi yang murah dan mudah. Itu saja,” ujar Jero Puri, mewakili suara ribuan warga Denpasar yang masih menanti kehadiran kembali Trans Metro Dewata. (Tim-08)

    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    Semarak Tukad Festival ‘I Love The River’ Akan Dimeriahkan Bupati Badung

    Sinergi Dua Pulau, Bali dan Maluku Utara Sepakat Perkuat Kerja Sama Pembangunan

    Don't Miss
    Berita

    Sinergi TNI & Media Mitra: Nobar Film ‘Believe’ di Park 23 Kuta

    By ebravenanda6 August 2025

    Badung — Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan sinergi, Kodam IX/Udayana bersama para rekan…

    Dukung Ekosistem Sungai, Festival ‘I Love My River’ Jadi Ajang Peduli Lingkungan dan Wisata Budaya

    6 August 2025

    Tim Penyidik Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina

    5 August 2025
    Our Picks
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Artikel
    © 2025 Cakranews8. Powered by Iwana.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.