BANGKOK – Sebagai ibu kota Thailand, kini Bangkok menjadi contoh sukses transformasi urban di Asia Tenggara. Dari kemacetan lalu lintas yang parah hingga pembangunan infrastruktur modern yang terintegrasi, kota ini telah berubah menjadi tempat yang ramah bagi pejalan kaki, wisatawan, dan lingkungan.
Supol Pongprapat, seorang warga Bangkok berusia 73 tahun, dengan bangga berbagi pandangannya tentang perubahan besar yang telah ia saksikan.
“Bangkok yang saya kenal dahulu adalah kota yang penuh dengan kemacetan, jalanan penuh polusi, dan sulit bagi pejalan kaki. Namun, sekarang segalanya terasa lebih teratur, lebih mudah, dan lebih nyaman,” ungkap Supol.
Supol juga memuji langkah-langkah pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan.
Thailand saat ini memiliki jaringan transportasi massal berupa kereta listrik yang menghubungi seluruh wilayah Bangkok, sehingga memudahkan para warga dan wisatawan untuk berpergian ke wilayah lain dengan mudah dan murah.
Saat ini pelayanan Kereta di Bangkok dilayani oleh 2 perusahaan transportasi, yakni BTS Skytrain dan MRT Subway.
“BTS dan MRT tidak hanya membantu kami bepergian lebih cepat, tetapi juga membuat udara di kota ini terasa lebih bersih. Ditambah lagi, trotoar yang luas dan terawat membuat Bangkok lebih nyaman bagi pejalan kaki seperti saya,” tambahnya.
Infrastruktur yang semakin ramah bagi pejalan kaki juga menjadi sorotan. Trotoar yang diperluas, jalur sepeda, dan jembatan penyeberangan modern kini menghiasi berbagai kawasan kota. Bangkok juga memprioritaskan ruang hijau seperti Lumphini Park dan Benjakitti Forest Park, yang tidak hanya menjadi paru-paru kota tetapi juga tempat rekreasi yang mudah
Transformasi transportasi juga memperkuat akses ke pusat-pusat perbelanjaan seperti MBK Mall dan Platinum Mall, yang menjadi ikon belanja murah dan lengkap di Bangkok. MBK menawarkan ragam produk mulai dari elektronik hingga suvenir dengan harga terjangkau, sementara Platinum Mall menjadi destinasi fashion yang menyajikan produk grosir berkualitas.
“MBK mall adalah tempat favorit saya untuk belanja murah, dan sekarang saya lebih mudah mengaksesnya dengan transportasi umum,” ungkap Supol.
Transformasi Bangkok ini adalah hasil dari perencanaan matang dan investasi besar dari pemerintah Thailand.
“Bangkok adalah contoh bagaimana sebuah kota dapat berubah jika pemerintah dan masyarakat bekerja sama. Saya berharap perubahan ini terus berlanjut untuk generasi mendatang,” pungkasnya.
Paitoon Rugbangerd (60 th), seorang sopir online, mengakui bahwa fasilitas transportasi dan lalu lintas di Bangkok kini jauh lebih lancar dibandingkan masa lalu.
“Sebagai sopir, saya merasa sangat terbantu dengan dibangunnya jalan bebas hambatan untuk mengatasi kemacetan yang terus dilakukan pemerintah,” ujar Paitoon.
“Bahkan khusus di hari-hari penting seperti hari ulang tahun Raja, pada tanggal 5 Desember lalu, selain menjadi hari libur nasional, semua ruas jalan tol juga dibebaskan dari biaya, ini membuat rakyat senang,” tambahnya.
Ia juga menyoroti peran kendaraan umum ramah lingkungan dalam mengurangi polusi udara.
Sistem transportasi di Bangkok telah berkembang pesat dengan mayoritas kendaraan umum, seperti taksi dan bus, menggunakan bahan bakar gas atau listrik. Langkah ini berhasil menurunkan tingkat emisi dan menjadikan Bangkok sebagai kota yang lebih bersih. Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan di tengah kepadatan urban.
“Banyak taksi dan bus sekarang menggunakan bahan bakar gas atau listrik. Hal ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman,” ungkap pria ramah ini.
Dengan transportasi modern, lingkungan bersih, dan fasilitas publik yang ramah lingkungan, Bangkok kini telah berkembang menjadi salah satu kota tujuan wisata utama dunia yang menginspirasi banyak negara di Asia Tenggara. (E’Brv)